Surakarta – Rutan Kelas I Surakarta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah menggelar pelatihan tanggap bencana bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Selasa (07/05). Kegiatan ini merupakan bentuk langkah preventif dalam meningkatkan kesiapsiagaan pegawai Rutan Surakarta apabila terjadi bencana sewaktu-waktu.
Pelatihan ini melibatkan pegawai rutan, dengan materi yang mencakup simulasi evakuasi gempa bumi, pertolongan pertama, serta prosedur penyelamatan menggunakan tali temali. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan yang dipandu langsung oleh tim BPBD Kota Surakarta.
Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali seluruh penghuni rutan dengan pengetahuan dasar mengenai langkah-langkah penyelamatan diri saat bencana terjadi. “Kami ingin memastikan bahwa Rutan Surakarta memiliki sistem tanggap darurat yang baik dan semua pihak di dalamnya siap menghadapi situasi darurat secara cepat dan tepat,” ujar Bhanad.
Sementara itu, perwakilan dari BPBD Kota Surakarta mengapresiasi inisiatif Rutan Surakarta dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Kerja sama lintas sektor seperti ini sangat penting untuk membangun budaya siaga bencana, tidak hanya di ruang publik, tetapi juga di lingkungan tertutup seperti rutan,” katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Rutan Surakarta dapat menjadi contoh rumah tahanan yang tangguh dan sigap dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
(Red)
Pelatihan ini melibatkan pegawai rutan, dengan materi yang mencakup simulasi evakuasi gempa bumi, pertolongan pertama, serta prosedur penyelamatan menggunakan tali temali. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan yang dipandu langsung oleh tim BPBD Kota Surakarta.
Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali seluruh penghuni rutan dengan pengetahuan dasar mengenai langkah-langkah penyelamatan diri saat bencana terjadi. “Kami ingin memastikan bahwa Rutan Surakarta memiliki sistem tanggap darurat yang baik dan semua pihak di dalamnya siap menghadapi situasi darurat secara cepat dan tepat,” ujar Bhanad.
Sementara itu, perwakilan dari BPBD Kota Surakarta mengapresiasi inisiatif Rutan Surakarta dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Kerja sama lintas sektor seperti ini sangat penting untuk membangun budaya siaga bencana, tidak hanya di ruang publik, tetapi juga di lingkungan tertutup seperti rutan,” katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Rutan Surakarta dapat menjadi contoh rumah tahanan yang tangguh dan sigap dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
(Red)